Episode 2 : Angka Satu Bertemu Teman

Pagi itu, Kinar dan Adi duduk bersila di teras rumah Pak Suria. Angin sepoi-sepoi berhembus, membuat suasana semakin nyaman. Di depan mereka, Pak Suria tersenyum sambil menggambar sesuatu di papan tulis kecilnya. "Apa itu, Pak Suria?" tanya Adi penasaran, matanya membulat seperti ingin tahu lebih dalam. Pak Suria menggambar angka 1 besar di papan. "Ini angka satu," katanya lembut. "Tapi lihat wajahnya, dia terlihat sedih, bukan?" Kinar mengerutkan kening. "Iya, dia kelihatan sendirian... Seperti aku waktu hujan-hujanan sendiri di halaman," katanya dengan suara pelan. Pak Suria mengangguk. "Betul! Angka satu merasa sepi. Dia ingin punya teman." Adi mencondongkan tubuhnya ke depan. "Lalu, apa yang terjadi, Pak?" tanyanya penuh semangat. Pak Suria tersenyum dan menggambar angka 1 lagi di sampingnya. "Suatu hari, angka satu bertemu angka satu lainnya. Mereka pun bergandengan tangan." Kinar bertepuk tangan. "Jadi angka dua!" serunya. "Betul sekali, Kinar!" kata Pak Suria. "Lalu mereka bertemu lagi dengan satu teman baru, jadi angka tiga! Lalu empat! Lalu lima! Dan semakin banyak teman, semakin seru!" Adi tertawa. "Berarti angka satu tidak sendirian lagi, ya? Wah, seru! Kalau kita berhitung, kita seperti mengajak angka satu bertemu teman-temannya!" Pak Suria mengangguk, lalu menepuk tangannya pelan. "Ayo kita nyanyikan lagu agar lebih mudah mengingatnya!" Pak Suria mulai bernyanyi, suaranya hangat dan lembut: "Satu bertemu satu, jadi angka dua! Tiga, empat, lima, teman semakin banyak! Kita hitung bersama, satu hingga sepuluh, Angka-angka berteman, semua jadi seru!" Kinar dan Adi ikut bernyanyi, bertepuk tangan dengan gembira. Angka-angka yang tadinya hanya simbol di papan tulis kini terasa hidup dan penuh warna di benak mereka. Setelah lagu selesai, Kinar tersenyum lebar. "Pak Suria, sekarang aku tahu! Angka-angka itu seperti kita. Kalau sendirian, bisa merasa sepi, tapi kalau bersama, jadi lebih menyenangkan!" Pak Suria mengusap kepala Kinar. "Tepat sekali, Kinar. Angka-angka mengajarkan kita bahwa berteman itu penting. Bersama, kita bisa belajar dan bersenang-senang!" Adi mengacungkan jari ke udara. "Aku mau ajak angka satu bertemu teman-temannya lagi! Ayo kita hitung sampai dua puluh!" Mereka pun menghitung bersama, tertawa dan bersenang-senang. Hari itu, angka satu telah menemukan teman, dan Kinar serta Adi menemukan pelajaran berharga—kebersamaan membuat segalanya lebih indah.